Thursday, February 28, 2019

Tur Piala Liga Champions, Puyol dan Del Piero Akan Kunjungi Indonesia

Dua legenda sepak bola,  Carles Puyol (Barcelona) dan Alessandro Del Piero (Juventus), akan mengunjungi Indonesia pada pertengahan Maret mendatang.

Keduanya datang dalam rangka memeriahkan acara Tur Piala Liga Champions yang dipersembahkan oleh Heineken

Puyol akan mengunjungi Jakarta (Lotte Shopping Avenue) pada 11-12 Maret dan Surabaya (Surabaya Town Square) pada 13-14 Maret, sedangkan Del Piero di Bali (Finns Recreation Club) pada 16-17 Maret.

Heineken menyatakan, tur ini menawarkan kesempatan emas bagi para penggemar sepak bola di seluruh dunia untuk bertemu lebih dekat dengan Piala Liga Champions UEFA yang ikonik serta para legenda sepak bola kelas atas.

Selama 12 tahun terakhir, acara Tur Piala Liga Champions UEFA persembahan Heineken telah diselenggarakan di 31 negara di Afrika, Asia, dan Amerika.

Tahun ini, Tur Piala Liga Champions UEFA yang dipersembahkan oleh Heineken akan mengunjungi tujuh negara, yaitu Afrika Selatan, Namibia, Indonesia, Mozambik, Cina, Nigeria, dan Amerika Serikat.

Mariska van Drooge, Marketing Director of PT Multi Bintang Indonesia Niaga, bagian dari Heineken company, mengatakan, pihaknya sangat senang bisa mengadakan Tur Piala Liga Champions UEFA ke Indonesia tahun ini.

"Acara ini menjanjikan pengalaman unik bagi para penggemar sepak bola di luar Eropa untuk bertatap muka dengan Piala Liga Champions yang asli dan untuk bertemu Puyol dan Del Piero di kota asal mereka," ucap Mariska melalui keterangan tertulisnya, Kamis (28/2/2019).

"Ini tentu akan menjadi 'unmissable moment' yang sayang untuk dilewatkan," tuturnya.

Sumber : https://bola.kompas.com/read/2019/02/28/16000008/tur-piala-liga-champions-puyol-dan-del-piero-akan-kunjungi-indonesia.

Share:

Kalla: Kalau Pak Jokowi Menang Tak Usah Khawatir, kalau yang Sebelah Saya Tidak Tahu

Wakil Presiden Jusuf Kalla meminta para pengusaha tidak perlu khawatir menjelang Pemilihan Presiden 2019.

Ia memastikan, perekonomian tetap stabil dan tak terpengaruh situasi politik jelang pilpres.

Kalla mengatakan, perekonomian Indonesia tak akan mengalami kejatuhan seperti Venezuela. Sebab, kata Kalla, Indonesia tidak dipimpin oleh orang yang otoriter dan nepotis.

"Apakah ini (kejatuhan ekonomi) akan terjadi di Indonesia? Saya bilang, bisa saja. Tapi, saya jamin pengalaman empat tahun lebih dengan Pak Jokowi, beliau tidak pernah ada pikiran otoriternya. Berpikiran pun enggak," kata Kalla di hadapan para pengusaha dan pejabat saat membuka CNBC Indonesia Economic Outlook di The Westin, Kuningan, Jakarta, Kamis (28/2/2019).

"Saya tidak bicara karena saya ini anggota Tim Kampanye Pak Jokowi. Saya tidak kampanye. Ini kan diundang bicara ini. Bicara ilmiah sedikit, bukan kampanye," lanjut Kalla.

Ia mengungkapkan, Jokowi adalah Presiden yang kerap merapatkan semua kebijakan sebelum diputuskan.

Kalla lantas membandingkannya dengan era kepresidenan Soeharto yang hanya menggelar rapat sebulan sekali.

Kalla menyebutkan, di era Jokowi Kabinet Kerja bisa menggelar rapat sebanyak lima kali. Oleh karena itu, ia memastikan Jokowi bukan sosok yang otoriter.

"Artinya, beliau tidak akan pernah berpikir mau otoriter. Semua keputusan dirapatkan, gimana caranya. Kalau otoriter, mana ada rapat. Pokoknya ambil saja ini keputusan. Pukul meja, jalankan. Jual minyak murah di Venezuela, jual. Di sini (Kabinet Kerja) tidak," kata Kalla.

Selain itu, Kalla memastikan Jokowi bukan sosok nepotis. Menurut dia, hal itu bisa dibuktikan dengan tidak terlibatnya keluarga Presiden dalam bisnis yang terkait dengan perekonomian negara.

"Apalagi anak Pak Jokowi. Yang satu catering, jual martabak, yang satu jual pisang goreng. Jadi mana mungkin dia terlibat dalam ekonomi pemerintahan," kata Kalla.

"Saya jamin sama Anda di sini. Apabila Pak Jokowi yang menang tentu akan begini akibatnya, akan terus saja begini (perekonomian stabil). Tak usah khawatir. Tak usah ke Singapura. Kalau yang sebelah, saya tidak tahu. Kita tidak bisa bicara apa yang kita tidak tahu. Kan bahaya," lanjut Kalla lantas disambut tawa para pengusaha dan pejabat yang hadir.

Sumber : https://nasional.kompas.com/read/2019/02/28/12224741/kalla-kalau-pak-jokowi-menang-tak-usah-khawatir-kalau-yang-sebelah-saya.

Share:

Hakim Sidang Ratna Sarumpaet: Pengadilan Tak Ikut-ikutan Masalah Politik

Ketua Majelis Hakim di sidang Ratna Sarumpaet, Joni, menegaskan proses penyidikan kasus Ratna sama sekali tidak terkait dengan aktivitas politik apapun.

Hal ini diungkapkan untuk menanggapi pernyataan Ratna yang menyebutkan proses penyidikan kasusnya bersifat politis.

"Yang diadili di sini adalah perbuatan. Kita tidak terikat, tidak ikut-ikutan, dan pengadilan tidak ikut-ikutan dengan masalah politik," kata Joni di ruang sidang utama Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Kamis (28/2/2019).

Dalam persidangan, Ratna berpendapat proses penyidikan kasusnya selama ini memiliki muatan politis.

Hal itu dia ungkapkan secara langsung di hadapan Majelis Hakim usai pembacaan dakwaan oleh Jaksa Penuntut Umum (JPU).

"Saya salah, oke, tapi yang terjadi pada peristiwa penyidikan (saya) ada ketegangan yang menyadarkan saya bahwa ini politik," kata Ratna.

Sebelum menyampaikan hal tersebut, Ratna juga mengakui bahwa dia memang menyebarkan berita bohong tentang dirinya yang dipukul hingga lebam di bagian wajah.

Sidang kasus Ratna akan dilanjutkan pekan depan, dengan agenda pembacaan eksepsi atau pembelaan dari pihak terdakwa.

Majelis hakim menyarankan agar Ratna dapat menyampaikan pandangannya tentang proses penyidikan yang dinilai bersifat politis dan hal lainnya dalam sidang yang digelar Rabu (6/3/2019) pekan depan.

Sumber : https://megapolitan.kompas.com/read/2019/02/28/12462001/hakim-sidang-ratna-sarumpaet-pengadilan-tak-ikut-ikutan-masalah-politik.
Share:

Tuesday, February 26, 2019

Juergen Klopp Yakin Peluang Juara Liverpool Sangat Terbuka

Pelatih Liverpool, Juergen Klopp, mengungkapkan bahwa peluang juara Liga Inggris yang dimiliki timnya saat ini masih terbuka lebar jika tidak kehilangan poin dalam sisa laga musim ini.

Juergen Klopp berkeyakinan Liverpool mempunyai peluang terbuka dalam perburuan juara Liga Inggris musim 2018-2019.

Klopp menegaskan, semua pemain dan staf harus berpikir positif tentang peluang mereka di liga.

Ditanya pada konferensi pers sebelum laga melawan Watford dikutip dari Liverpoolfc.com yang dilansir oleh BolaSport.com, Klopp menegaskan Liverpool tidak akan berpikir untuk melakukan kesalahan dalam pertandingan.

"Kami tidak berpengalaman dalam memenangi liga. Namun, ini sangat positif. Jika Anda hanya menilai momen dan melihat peluang, semuanya baik-baik saja," kata Klopp.

"Kami harus tetap tampil maksimal di setiap laga dan memenanginya karena kami memiliki kesempatan yang besar untuk meraih angka penuh," ujarnya.

"Ini akan menjadi momen penting bagi saya dan semua pemain karena kami (berpeluang) juara," ucap Klopp.

Klopp juga memberikan pandangannya tentang Watford yang akan menjadi lawan berikutnya.

"Watford tentu akan menyulitkan kami. Mereka dalam kondisi bagus dan mereka memainkan gaya sepak bola yang berbeda," kata Klopp.

Klopp berkaca dari penampilan Watford setelah mencatat salah satu hasil paling mencolok dari pertandingan sebelumnya di liga, yaitu kemenangan 5-1 di Cardiff City.

Tim Javi Gracia itu hanya kehilangan dua dari 12 pertandingan Liga Inggris terakhir mereka dan Klopp menyadari kemampuan mereka untuk beralih gaya tergantung pada lawan mereka.

Meskipun pada pertemuan pertama pada Maret 2018, Liverpool mampu menghancurkan Watford dengan skor 5-0, Klopp tetap menyuruh anak asuhnya selalu siap dan mampu bermain menekan sejak awal.

Liverpool akan menjamu Watford di Anfield pada hari Rabu (27/2/2019) atau hari Kamis (28/2/2019) dini hari pukul 03.00 WIB. (Bonifasius Anggit Putra Pratama)

Sumber : https://bola.kompas.com/read/2019/02/27/13500078/juergen-klopp-yakin-peluang-juara-liverpool-sangat-terbuka.

Share:

Trump: Teman Saya Kim Jong Un Bisa Belajar dari Vietnam

Presiden Amerika Serikat (AS) kembali melontarkan pujian jelang pertemuan dengan Pemimpin Korea Utara (Korut) Kim Jong Un.

Melalui kicauannya di Twitter, Trump berusaha merangkum pendekatan unik sebagai presiden dan ketajaman insting bisnisnya bisa mencairkan hubungan AS dan Korut.

Trump yang sebelumnya berkata bagaimana dia "jatuh cinta" dengan Kim, menyatakan Korut bisa belajar dari Vietnam, negara yang dulunya berselisih dengan AS kini jadi mitra dagang.

"Korut bisa seperti Vietnam, bahkan lebih cepat jika bersedia melaksanakan denuklirisasi," kata Trump dikutip AFP Rabu (27/2/2019).

"Potensinya sangat MENGAGUMKAN, peluang yang sangat jarang ditemui oleh teman saya Kim Jong Un. Kami akan tahu secepatnya. Sangat menarik!" imbuhnya.

Trump melakukan apa yang tak bisa dilakukan para pendahulunya semasa aktif, membawa Pemimpin Korut untuk saling bertatap muka.

Namun, rencana pertemuan kedua yang bakal dilaksanakan mulai Rabu ini hingga Kamis (28/2/2019) mulai diliputi tekanan.

Sebabnya pertemuan pertama di Singapura Juni 2018 lalu hanya berakhir dengan pernyataan berisi janji "denuklirisasi menyeluruh di Semenanjung Korea".

Sejak di Singapura, baik Washington maupun Pyongyang saling melontarkan definis "denuklirisasi" yang menurut mereka benar.

Meski saat ini Korut hampir setahun tidak melaksanakan tes nuklir, mereka juga tak menunjukkan sikap bakal menyerahkan senjata mereka.

Fakta itu membuat Trump kini dihadapkan harus membuat keputusan konkret, atau berisiko dikritik karena dipermainkan pemimpin yang berusia setengah dari dirinya.

Presiden 72 tahun itu membela diri dengan menyerang oposisi Partai Demokrat untuk berhenti memberi tahu apa yang harus dia lakukan.

"Mereka harusnya bertanya kepada diri mereka sendiri mengapa mereka tak melakukannya selama delapan tahun pemerintahan Barack Obama?" tanya Trump.

Sumber : https://internasional.kompas.com/read/2019/02/27/13362131/trump-teman-saya-kim-jong-un-bisa-belajar-dari-vietnam.

Share:

Sri Mulyani: Jangan Ngeluh Lagi ke Pak Jokowi, Janji Ya...

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengungkapkan kebiasaan para pengusaha yang kerap mengeluh tak dapat insentif bisnis kepada Presiden Joko Widodo.

Ia meminta hal itu tidak perlu lagi dilakukan lantaran pemerintah sudah memberikan banyak insentif, di antaranya yakni dengan tax holiday atau insentif pembebasan pajak dan tax allowance pengurangan pajak.

"Banyak yang enggak tahu jadi selalu mengeluh ke Pak jokowi. 'Pak saya enggak dapet'. Lha waktu saya bilang ada tax holiday, 'Saya belum tahu Bu'," ujarnya saat bicara di acara Kadin, Jakarta, Rabu (27/2/2019).

"Sekarang saya kasih tahu jumlahnya, bidangnya. Jangan lagi mengeluh ke saya, ke Pak Jokowi, langsung aja. Jadi janjian ya kita seperti ini?" ujarnya.

Hingga saat ini, kata Sri Mulyani, ada 149 fasilitas tax allowance, tetapi baru dimanfaatkan oleh 132 wajib pajak.

Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia itu mengatakan, saat ini insentif pajak tidak hanya diberikan kepada pengusaha dengan investasi baru, tetapi juga untuk ekspansi.

Sri Mulyani berharap para pengusaha memanfaatkan insentif pajak yang diberikan oleh pemerintah supaya bisa membantu meringankan beban pelaku usaha.

Sumber : https://ekonomi.kompas.com/read/2019/02/27/113000226/sri-mulyani-jangan-ngeluh-lagi-ke-pak-jokowi-janji-ya.

Share:

Bawaslu Hentikan Penyelidikan Kampanye Hitam di Karawang, Ini Kata TKN Jokowi-Ma'ruf

Direktur Komunikasi Politik Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo-Ma'ruf Amin, Usman Kansong, mengingatkan, kampanye hitam terhadap Jokowi-Ma'ruf di Karawang tidak hanya berkaitan dengan pemilu.

Video yang beredar di media sosial itu juga diduga melanggar unsur pidana.

Hal ini disampaikan untuk menanggapi Badan Pengawas Pemilu Kabupaten Karawang, Jawa Barat, yang menghentikan penyelidikan soal dugaan kampanye hitam tersebut.

Kampanye hitam tersebut berupa video ibu-ibu yang menyebutkan tidak akan ada azan jika Jokowi-Ma'ruf terpilih.

"Ini kan ada urusan pemilu, ada urusan pidana. Polisi sudah menangkap, menetapkan tersangka," ujar Usman di Posko Cemara, Selasa (26/2/2019).

Usman mengatakan, polisi pasti melihat ada unsur pidana dari video tersebut.

Menurut dia, video itu sudah masuk kategori ujaran kebencian dan penyebaran informasi bohong.

Dengan demikian, meski dinilai tidak melanggar Undang-Undang Pemilu, kasus ini bisa ditindak secara pidana.

"Bawaslu mungkin dari sisi pemilu tidak ada pelanggaran di situ, tapi dari sisi pidana polisi melihat yang berbeda," kata Usman.

Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kabupaten Karawang menghentikan dugaan pelanggaran pemilu tiga warga yang terindikasi melalukan kampanye hitam terhadap Jokowi-Ma'ruf di Perumnas Telukjambe, Karawang, Minggu (24/2/2019).

Dasar putusan Bawaslu tak melanjutkan kasus ini lantaran tidak terpenuhinya syarat formil dan materiil.

Sementara itu, kepolisian telah menetapkan perempuan yang ada di video tersebut sebagai tersangka.

Mereka dikenai Pasal 28 Ayat (2) jo Pasal 45A Ayat (2) UU No 19 Tahun 2016 tentang perubahan atas UU No 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik dan/atau Pasal 14 Ayat 1 dan Ayat 2 atau Pasal 15 UU No 1 Tahun 1946 tentang Peraturan Hukum Pidana.

Sebelumnya diberitakan, warga Karawang dan netizen dihebohkan oleh video sosialisasi yang diduga mengarah pada kampanye hitam terhadap pasangan capres dan cawapres nomor urut 01.

Video tersebut diunggah pemilik akun Twitter @citrawida5.

Dalam video tersebut tampak dua perempuan tengah berbicara kepada salah seorang penghuni rumah dalam bahasa sunda.

"Moal aya deui sora azan, moal aya deui Nu make tiung. Awewe jeung Awewe meunang kawin, lalaki jeung lalaki meunang kawin (tidak ada lagi suara azan, tidak ada lagi yang pakai kerudung, perempuan dan perempuan boleh menikah, laki-laki dan laki-laki boleh menikah," kata perempuan dalam video tersebut.

Video itu diduga dibuat dan diunggah @citrawida5 pada 13 Februari 2019.

Sumber : https://nasional.kompas.com/read/2019/02/27/07563011/bawaslu-hentikan-penyelidikan-kampanye-hitam-di-karawang-ini-kata-tkn-jokowi.
Share:

Blog Archive

Labels

afc cup agraria agus rahardjo Ahok al-aqsa alessandro del piero alex oxlade-chamberlain alexandre lacazette alibaba amerika serikat amien rais android anies baswedan apartemen arsenal arsene wenger astra badan kepegawaian dki jakarta badminton bali bali united bandar gusti ngurah rai basuki hadimuljono Basuki tjahaja purnama bawaslu becamex bixby bpn bulu tangkis buni yani BWF camat carles puyol cawapres chaidir connor mcgregor denuklirisasi korea Djarot Saiful Hidayat DKI Jakarta donald trump dong dang E-KTP ekonomi evan dimas Fahri hamzah febri hariyadi First Travel floyd mayweather jr galaxy s10 game golkar gus dur gusti ngurah sudiana hanafi rais hanoi heineken hongkongland idrus marham Indonesia International iOS Israel ivan kolev jaksa penuntut umum jatim jawa barat jawa tengah jawa timur joko Widodo jokowi jokowi ma'ruf amin jokowi-ma'ruf jones lang lasalle jurgen klopp jusuf kalla kabinet kerja karawang kejaksaan Agung ketua mui khofifah indar parawansa kim jong un korea utara KPK Li junhui li yuchen liga 1 liga champions uefa liga champiosn liverpool LKPP losail luis milla lukman hakim sairifuddin lurah m saptono ma'ruf amin mahasiswa manchester city maverick vinales megawati soekarnoputri menteri agama menteri keuangan menteri pupr mma mohamed salah motogp Muhammad ahsan National news nyepi Olahraga palestina pan parisada hindu dharma indonesia pengadilan negeri jakarta selatan persija pierre-emerick aubameyang pilpres poker prabowo subianto prabowo-sandi premier league Property PSIS semarang pt angkasa pura I qatar rais am pbnu ramli kamidin ratna sarumpaet rian agung saputro rizal ramli rodrigo a chaves rusunawa sadio mane samsung samsung galaxy s10 samsung s10 Sea games sepak bola sri mulyani SUGBK tax allowance tax holiday Techno tkn tokopedia Tran Minh Chien ufc usman kansong uu ite Vietnam waskita karya watford whatsapp world bank xl axiata yamaha